Selasa, 19 November 2013

KURSUS JAHIT ADA 2 VERSI


Berdasarkan tujuannya, kursus menjahit dapat dibedakan menjadi 2 versi, yaitu:
  1. Versi Pertama : Kursus menjahit yang bertujuan memberi bekal ketrampilan kepada pesertanya dalam rangka mencari pekerjaan di perusahaan, baik berusahaan garmen mauun usaha konfeksi.
  2. Versi Kedua: Kursus menjahit yang bertujuan memberi bekal ketrampilan kepada pesertanya dalam rangka mencipta pekerjaan sendiri (wira-usaha) dibidang jahitan, baik membuka usaha penjahit sendiri maupun membentuk kelompok usaha bersama mengerjakan borongan pekerjaan jahitan tertentu.

Antara kedua versi kursus menjahit diatas memang berbeda dan harus tetap dipertahankan perbedaannya, tidak perlu disamakan. Perbedaanya meliputi:

1.    Persyaratan calon peserta kursus
Pada kursus menjahit versi pertama, karena pesertanya dipersiapkan untuk bekerja di perusahaan, maka calon peserta harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan yang akan menerimanya, jelasnya perlu ada batasan umur, pendidikan, kesehatan dan persyaratan lain yang lazim untuk calon pekerja di perusahan.
Sedangkan kursus menjahit versi kedua, karena pesertanya dipersiapkan untuk wirausaha di bidang jahitan, tentu tidak ada batasan umur, pendidikan dan persyaratan lain, yang ada justru perisapan mental kewiraswastaan, antara lain harus ulet, sabar, jujur, rajin, ramah, tidak mudah putus asa dan sebagainya yang lazim untuk orang yang buka usaha swasta.

2.    Mesin jahit yang digunakan
Pada kursus menjahit versi pertama, peserta kursus harus dibiasakan menggunakan mesin jahit yang lazim digunakan di perusahaan garmen dan usaha konfeksi, yaitu mesin jahit high-speed (berkecepatan tinggi) yang sering disebut mesin JUKI.
Sedangkan kursus menjahit versi kedua, peserta kursus harus dibiasakan menggunakan mesin jahit yang lazim digunakan usaha penjahit yang sudah maju, yaitu mesin jahit yang dapat menjahit dengan halus dan rapi, serta dapat menjahit aneka model jahitan seperti membuat lobang kancing dengan halus, memasang kancing, roll-sum, neci, semi-obras, dan membuat hiasan border otomatis. Mesin jahit ini disebut mesin jahit MULTI-FUNGSI.

3.    Materi pelatihan menjahit yang diberikan
Karena orang yang bekerja di perusahaan garmen dan usaha konfeksi hanya mengerjakan bagian tertentu dari serangkaian proses pembuatan busana massal, misalnya hanya menjahit bagian lengan saja, bagian krah saja, bagian kantong saku saja, dan bagian khusus lain, maka pada kursus menjahit versi pertama tidak perlu dijelaskan secara detail urutan langkah proses pembuatan busana yang selengkapnya.
Bagaimana cara mengambil ukuran badan dan cara menggambar pola busana tidak dilakukan oleh seorang pekerja, tetapi sudah dibuatkan mal standar untuk ukuran S, M, L, XL, LL dan ukuran lainnya.
Berbeda dengan kursus menjahit versi kedua yang pesertanya akan ber-wirausaha dibidang jahitan, tentu harus paham betul dengan serangkaian langkah detail dalam proses pemuatan busana, antara lain meliputi cara mengambil ukuran badan, cara membuat gambar pola busana, cara memotong kain bahan busana, cara mengolah potongan kain seperti membuat kantong saku, membuat krah, membuat lengan, membuat ban pinggang, cara menjahit yang halus dan rapi, dan lain sebagainya sampai akhirnya menjadi busana jadi yang siap dipakai dengan mapan ditubuh pemakainya.
   
4.    Kegiatan pasca kursus yang dilakukan
Pada kursus menjahit versi pertama, pihak Lembaga kursus perlu berperan aktif membantu menyalurkan para lulusannya supaya dapat bekerja di perusahaan garmen dan usaha konfeksi yang membutuhkannya.
Dan pada kursus menjahit versi kedua, pihak Lembaga kursus perlu berperan aktif dapat membantu memberi order jahitan kepada para lulusannya yang sedang merintis usaha baru dibidang jahitan.

LPK Intan Sruweng adalah kursus menjahit untuk wira-usaha, karena itu persyaratan calon pesertanya, penggunaan mesin jahitnya, dan syllabus/ kurikulum yang menguraikan materi kursusnya, serta kegiatan pasca kursus yang dilakukan lembaga mengacu pada kursus menjahit versi yang kedua.

Antara kursus menjahit versi pertama dan versi kedua sama-sama baiknya, karena sama-sama memiliki tujuan kursus yang mulia, mengantarkan peserta kursus sampai dapat bekerja, baik bekerja pada orang lain maupun bekerja pada diri sendiri.


4 komentar:

  1. Pndpt sy, krsus jait ada 2 versi, itu LKP yg dibina Dikpora dan LPK yg dibina Disnaker.
    Rata2 kursus dibina 2 instansi yi Dikpora dan Disnaker. Mf sy mo tanya:
    1. Mana lebih legal, kursus ijin Dikpora ato Disnaker?
    2. Mana yang lebih baik, LKP ato LPK?
    3. Mf, betulkah LPK Intan blm py NILEK shg tidak bs di-akses di internet dan tidak bs dapat bantuan blockgrant dan tidak bisa ikut lomba kursus?
    Tlng dijawab, trims.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih komentarnya, berikut jawaban atas 3 pertanyaan Sdri Tuti...
      1. Kursus yang paling legal bila memiliki perijinan menurut ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, bila berlokasi di Kabupaten Kebumen memiliki Ijin dari Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Kebumen.
      2. Baik LKP maupun LPK semua baik, semua dibina Pemerintah, LKP dibina Dikpora dan LPK dibina Disnakertransos. Kira-kira tak jauh dengan pengertian semua agama baik, semua agama juga dibina Pemerintah. Pemeluk agama yang baik adalah yang hanya memeluk satu agama tertentu saja. Pemeluk agama yang tidak baik adalah yang beragama ganda, kalau hari Jum'at ikut Jum'atan di masjid, kalau hari Minggu ikut kebaktian di Gereja, akibatnya jadi rancu... Lebih tegasnya, yang LKP saja atau yang LPK saja, keduanya sama-sama baiknya. Yang tidak jelas adalah yang kadang jadi LKP dan kadang jadi LPK bisa jadi bingung dan rancu sendiri, karena arah pembinaannya beda... maaf kalau banyak teman tersinggung.
      3. LPK Intan memiliki Ijin Tetap dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Kebumen. Perlu dipahami, yang punya NILEK adalah LKP yang dibina Dikpora... Karena LPK Intan dibina Disnakertransos, maka bulan BELUM punya nilek, tetapi memang TIDAK punya nilek.
      LPK Intan bisa diakses di-internet (sekarang Anda sedang meng-akses LPK Intan), masalah tidak bisa dapat dana bantuan blockgrant itu masalahnya karena LPK Intan belum pernah mengajukan proposal dana bantuan, jadi wajar kalau belum pernah mendapatkannya...
      Masalah tidak bisa ikut lomba kursus itu tidak penting, yang penting setiap saat LPK Intan sudah BERLOMBA dalam prestasi...
      Demikian jawabannya, makasih ya...

      Hapus
  2. pndpt aq, kursus jait ada 2 macam yg GRATIS dan yg BAYAR...
    mana lebih baik, yg gratis ato yg bayar? he-he-he....

    BalasHapus
  3. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus